Senin, 14 Juli 2014

Cinta Rasul

Download Full Album Haddad Alwi dan Sulis (Cinta Rasul)


Pada kali ini saya akan berbagi sebuah full album religi Haddad Alwi dan Sulis, koleksi album ini saya ambil dari blog-blog lain. Selama 2 hari saya mencari-cari di google ke blog atau situs lain yang menyediakan mp3, namun dari salah satu ini albumnya saya dapatkan terpisah dari blog yang satu ke yang lainnya. Ok langsung aja buat yang pengen download Full Album Haddad Alwi dan Sulis bisa di download di bawah ini.

1.Cinta Rasul 1 Sulis dan Haddad Alwi (1999)     
Cinta Rasul 1 - Akhlaaqul karimah
Cinta Rasul 1 - Al i'tirof
Cinta Rasul 1 - Asmaul husna
Cinta Rasul 1 - Lil abi wal Ummi
Cinta Rasul 1 - Sholawat badar
Cinta Rasul 1 - Yaa nabi salam alaika
Cinta Rasul 1 - Yaa robbi bil mustofa
Cinta Rasul 1 - Yaa thoybah 
 Download >> Full Album.rar


2.Cinta Rasul 2 Sulis dan Haddad Alwi (2000)                       
Sulis - Yaa Ghoffar
Sulis - Yaa Abaz Zahro
Sulis - Ummi
Sulis - Nurul Mustofa
Sulis - Assalamu Alaik
Sulis - Annabiy Shollualaih
Sulis - Yaa Sayyidi Rosulullah
Download >> Full Album.rar

3.Cinta Rasul 3 Sulis dan Haddad Alwi (2001)  
Cinta Rasul 3 - Marhaban
Cinta Rasul 3 - Maulaya
Cinta Rasul 3 - Ya Zahro
Cinta Rasul 3 - Allah Allah
Cinta Rasul 3 - Laka Ya Robb
Cinta Rasul 3 - Ridhor Rohman
 Download >> Full Album.rar


4.Cinta Rasul 4 Sulis(2002)                    
Cinta Rasul 4 - Ya Hannan
Cinta Rasul 4 -Sholawatullahhi 'Alaik
Cinta Rasul 4 - Ya 'Alimal-Hal
Cinta Rasul 4 - Alfu Salam
Cinta Rasul 4 - Sholli wa Sallim
Cinta Rasul 4 - Ya Ala Baitin-Nabi
Download >> Full Album.rar




5.Cinta Rasul 5 Sulis dan Haddad Alwi(2003)    
Cinta Rasul 5 - Allah Allah
Cinta Rasul 5 - Abiy
Cinta Rasul 5 - Ya Nabi Yal Huda
Cinta Rasul 5 - Assalamu Alaik
Cinta Rasul 5 - Ya Ummi Ya Zahro
Cinta Rasul 5 - Abiy (karaoke-minus One)
Cinta Rasul 5 - Ya Allah Ya Azhiem
 Download >> Full Album.rar

6.Cinta Rasul 6 Sulis dan Haddad Alwi(2005)   
Sulis - Allah Allahu
Sulis - Isyfa'lana
Sulis - Al-Hub
Sulis - Ya Rabbi Ya Rahman
Sulis - Ya Nuro'aini
Sulis - Ya Nabi Salam 'alaika
Sulis - Shollallahu Ala Muhammad
Sulis - Nashiriy
Sulis - Thola'al Badru
Sulis - Isyfa'lana (reloaded)
 Download >> Full Album.rar


7.Cinta Rasul 7 Sulis dan Haddad Alwi(2006) 
Sulis - Ya Rasulalloh
Sulis - Sholollohu'Ala Muhammad
Sulis - Robbi Inni
Sulis - Salamun Alaik
Sulis - Li Khomsatun
Sulis - Nahron Min Laban
Sulis - Al Qubbatul Khodzroo
Sulis - Ma Zamzama
Sulis - Ya Illahana
 Download >> Full Album.rar

Model-model Pembelajaran

Model-model Pembelajaran Yang Sesuai Dengan Kurikulum 2013

model pembelajaranModel pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Bruce Joyce dan Marsha Weil (dalam Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun tentang Standar Proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran Discovery (Discovery Learning), model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning).
Untuk menentukan model pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
  • Kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi sikap pada KI-1 dan KI-2 serta kompetensi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan KD-3 dan/atau KD-4.
  • Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-1 (jika ada) dan KD-2 yang dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan tuntutan KD-3 dan KD-4 untuk memgembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
  • Penggunaan pendekatan saintifik yang mengembangkan pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba/mengumpulkan informasi (experimenting/ collecting information), mengasosiasi/menalar (assosiating), dan mengomunikasikan (communicating).
Berikut adalah contoh kegiatan dalam model pembelajaran dikaitkan dengan pendekatan saintifik (5M).
Model Inquiry Learning
Model pembelajaran Inkuiri biasanya lebih cocok digunakan pada pembelajaran matematika, tetapi mata pelajaran lainpun dapat menggunakan model tersebut asal sesuai dengan karakteristik KD atau materi pembelajarannya. Langkah-langkah dalam model inkuiri terdiri atas:
  1. Observasi/Mengamati berbagi fenomena alam. Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau fenomena dalam mata pelajaran tertentu.
  2. Mengajukan pertanyaan tentang fenomana yang dihadapi. Tahapan ini melatih peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui kegiatan menanya baik terhadap guru, teman, atau melalui sumber yang lain.
  3. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini peserta didik dapat mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
  4. Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan, sehingga pada kegiatan tersebut peserta didik dapat memprediksi dugaan atau yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan.
  5. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya.
Model Discovery Learning.
  1. Stimulation (memberi stimulus). Pada kegiatan ini guru memberikan stimulan, dapat berupa bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai dengan materi pembelajaran/topik/tema yang akan dibahas, sehingga peserta didik mendapat pengalaman belajar mengamati pengetahuan konseptual melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar.
  2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah). Dari tahapan tersebut, peserta didik diharuskan menemukan permasalahan apa saja yang dihadapi, sehingga pada kegiatan ini peserta didik diberikan pengalaman untuk menanya, mencari informasi, dan merumuskan masalah.
  3. Data Collecting (mengumpulkan data). Pada tahapan ini peserta didik diberikan pengalaman mencari dan mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Kegiatan ini juga akan melatih ketelitian, akurasi, dan kejujuran, serta membiasakan peserta didik untuk mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah, jika satu alternatif mengalami kegagalan.
  4. Data Processing (mengolah data). Kegiatan mengolah data akan melatih peserta didik untuk mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan nyata, sehingga kegiatan ini juga akan melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif.
  5. Verification (memferifikasi). Tahapan ini mengarahkan peserta didik untuk mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data, melalui berbagai kegiatan, antara lain bertanya kepada teman, berdiskkusi, atau mencari sumber yang relevan baik dari buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu kesimpulan.
  6. Generalization (menyimpulkan). Pada kegiatan ini peserta didik digiring untuk menggeneralisasikan hasil simpulannya pada suatu kejadian atau permasalahan yang serupa, sehingga kegiatan ini juga dapat melatih pengetahuan metakognisi peserta didik.
Problem Based Learning
Model pembelajaran ini bertujuan merangsang peserta didik untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
  1. Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.
  2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran salah satu kegiatan agar peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap malasalah kajian.
  3. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta didik melakukan percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.
  4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
  5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.
Project Based Learning
Model pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran yang memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahami pembelajaran melalui investigasi, membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum, memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Langkah pembelajaran dalam project based learning adalah sebagai berikut:
  1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.
  2. Mendesain perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan.
  3. Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek. Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target.
  4. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan monitoring terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek. Peserta didik mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan.
  5. Menguji hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
  6. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.

Sumber : Paduan Pengembangan RPP-Direktorat Pembinaan SMA

Kamis, 03 Juli 2014

10 Cara Mengendalikan Emosi


Emosi adalah kekuatan besar yang bisa menggerakkan hidup kita ke arah kebahagiaan dan keberhasilan. Tapi tanpa pengendalian emosi, juga bisa merusak kualitas kehidupan kita.

Disini ada 10 jurus yang tepat untuk mengendalikan Emosi
1.     Perasaan – perasaan yang dialami seseorang umumnya bersumber dari pikiran. Ketika seseorang berpikiran negatif perasaan orang tersebut cenderung menjadi negatif. Sebaliknya ketika seseorang berpikiran positif, perasaan orang tersebut cenderung positif. Jadi mengendalikan pikiran adalah langkah pertama untuk mengendalikan perasaan.
2.     Biasakanlah memberi kesempatan kepada pikiran untuk mengambil keputusan. Semakin seseorang mahir menyerahkan keputusan kepada pikiran, maka semakin sehat emosinya. Itu adalah kondisi ideal dimana akal yang mengendalikan perasaan, bukan perasaan yang mengendalikan akal.
3.     Emosi negatif adalah sinyal bahwa ada yang tidak beres dalam diri seseorang. Ketika suasana hati menjadi tidak nyaman, cobalah menerangkan dengan berdoa, menemui sahabat untuk berbagi perasaan (Curhat), beristirahat, mendengarkan musik atau apa saja yang disukai.
4.     Pertanyakanlah dengan kritis perasaan-perasaan negatif yang dirasakan. Misalnya, apakah masalahnya terlalu berbahaya sehingga seseorang ketakutan? Atau apakah masalahnya begitu gawat sehingga seseorang harus marah besar?
5.     Pertanyakanlah dengan tegas keyakinan-keyakinan yang salah. Misalnya: siapa bilang kegagalan itu suatu kebodohan? Siapa bilang masalah yang kita hadapi tidak ada jalan keluarnya? Dan siapa bilang kita tidak mampu memaafkan?
6.     Kendalikan reaksi anda terhadap situasi yang tidak menyenangkan. Misalnya ketika ada yang menyalip motor dengan tiba-tiba, anda bisa memilih untuk marah atau memilih tetap tenang yang pertama bisa membuat anda jadi orang yang reaktif dan emosional, tapi yang kedua mengajarkan anda menguasai diri dengan baik.
7.     Perasaan bukanlah masalah benar atau salah. Manusiawi sekali-sekali memiliki perasaan takut, marah, sedih dan kecewa. Yang penting kita tidak larut dalam perasaan-perasaan negatif itu dan tidak mengambil keputusan-keputusan penting di saat suasana hati sedang kacau.
8.     Perasaan yang negatif dan suasana hati yang buruk bisa juga disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak sehat. Kita bisa saja merasa “BETE” ketika, filek, stress, kurang flu, stress, kurang tidur, capek dan sebagainya. Kita tidak perlu mencemaskan perasaan-perasaan yang tidak nyaman dan bersifat sementara tersebut, sering kalilah melakukan tindakan-tindakan sederhana yang bisa mengubah suasana hati.
9.     Hidupkanlah perasaan-perasaan yang menyenangkan sesering mungkin termasuk untuk hal-hal yang kita inginkan tercapai atau terjadi. Misalnya: perasaan gembira ketika anak kita akan di wisuda ketika mendapatkan hadiah, ketika akan bertemu dengan seseorang yang dicintai atau dinanti, ini adalah salah satu cara mengerahkan emosi untuk membantu mewujudkan impian menjadi kenyataan.

10.         Belajarlah mengucap syukur dalam segala keadaan. Hati yang penuh dengan ucapan syukur akan membuat hidup lebih ringan, pikiran lebih jernih dan perasaan lebih nyaman. Sehingga mengendalikan perasaan bukan lagi beban yang berat

Rabu, 02 Juli 2014

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN DATA DAPODIKMEN


  1. Berikut adalah beberapa contoh formulir yang biasa di gunakan untuk pengisian data sekolah, tenaga kependidikan dan kawan-kawannya. Karena kebetulan kemarin disekolah lagipenting-pentingnya untuk mengisi formulir di bawah tapi gak punya arsip. jadinya pusing. hehe
    Semoga bermanfaat.


    1. Formulir Sekolah / F-SEK. Klik file Excel atau File PDF
    2. Formulir Peserta Didik / F-PD. Klik File Excel atau File PDF
    3. Formulir Pendidik dan Tenaga Kependidikan / F-PTK. Klik File Excel atau File PDF 1 dan File PDF 2
    4. Pedoman Pengisian Formulir Sekolah / F-SEK. Klik di sini
    5.  Pedoman Pengisian Formulir Peserta Didik / F-PD. Klik di sini
    6. Pedoman Pengisian Formulir Pendidik dan Tenaga Kependidikan / F-PTK. Klikdi sini 

     

    BAGI KALIAN YANG KESULITAN MELEWATI ADF.LY SILAHKANKE SINI

Contoh RPP Kurikulum 2013

Contoh RPP Kurikulum 2013 Semua Mapel SMA: Skenario Mengarahkan Pembelajaran Generasi Z


Ilustrasi
Konon dampaknya Generasi Z akan benar-benar dirasakan sekitar tahun 2020, ketika mereka berusia sekitar 25 tahunan, saat memasuki dunia kerja. Mereka diyakini akan sangat tergantung kepada perangkat digital untuk hampir seluruh aktivitasnya. Bagi Generasi Z, kecepatan (speed) adalah kunci keberhasilannya, sejalan dengan kegemaran mereka terhadap yang serba instan. Siapa yang paling cepat memperoleh informasi, memasuki pasar, akan memenangi pertarungan. Ironinya, kecepatan itulah yang dapat membuat mereka terisolasi dari alam nyata, seolah pohon yang tercerabut akarnya, terlepas dari tanah. Maka para orang tua masa kini memliki tantangan baru, yaitu bagaimana untuk menyikapi anak-anak generasi Z dengan bijak. Orang tua selain harus menjaga komunikasi dua arah dengan sang anak, kini juga harus bisa menjelaskan kepada si anak bahwa proses itu merupakan aspek penting, jangan dilupakan. Bahkan konsep dasar bekerjanya sebuah komputer modern  sekalipun adalahINPUT – PROSES – OUTPUT.
Era digital juga membuat Generasi Z kurang trampil dalam berkomunikasi verbal. Mereka terbiasa berkomunikasi dengan gadget elektronik, apakah melakukan chatting via messenger atau SMS. Saya pernah memergoki dua kakak beradik tengah berkomunikasi via chatting, padahal mereka berada di satu ruangan, malah duduk berdekatan. Ini sih kebangetan pikir saya, karena mereka kan bisa saja berkomunikasi secara langsung. Jadi jangan heran kalau ada yang menamakan generasi ini dengan istilah silent generation.
Kelemahan generasi Z adalah sebagian dari meraka tidak mau paham dengan sebuah proses yang detail yang penting cepat selesai dalam artian sebagian dari mereka tidak begitu memetingkan sebuah proses pembelajaran namun dengan instan mereka bisa belajar dengan cepat. Itulah dampak dari dunia digital yang serba instan dan global.
Generasi Z alias generasi digital, adalah kalangan yang paling banyak menggunakan perangkat teknologi sebelum berangkat tidur.  Generasi Z juga tercatat paling banyak melakukan aktivitas berkirim pesan teks pada ponsel sebelum tidur, yaitu 56%, lalu Generasi Y 42%, Generasi X 15%. Baby Boomers adalah kalangan yang paling sedikit melakukan aktivitas ini, hanya 5% saja. Siapa yang terbangun dari tidurnya karena terganggu oleh dering ponsel (SMS, email, telepon, pesan instan, dsb) di malam hari selama beberapa kali dalam seminggu? Ternyata Generasi Y ada 20%, dan Generasi Z sebesar 18%. Jika melihat angka-angka di atas, ternyata semakin muda usia seseorang, semakin besar pula ketergantungannya pada perangkat teknologi.
Untuk menyikapi dan mengarahkan generasi Z di Indonesia, pihak pemerintah telah menyusun strategi dan skenario besar agar generasi Indonesia mada datang tidak salah arah dan dapat membangun generasi Z Indonesia yang memiliki karakter kepribadian yang baik dan benar. Maka dari itu para pendidik diarahkan untuh menyusun proses pembelajaran yang efektif dan menyenangjan untuk para generasi Z tersebut.
Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan.
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.
Di dalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi yang dimiliki mereka menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam dokumen kurikulum atau lebih. Pengalaman belajar tersebut semakin lama semakin meningkat menjadi kebiasaan belajar mandiri dan ajeg sebagai salah satu dasar untuk belajar sepanjang hayat, yang tadinya diberi tahu menjadi aktif mencari tahu.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.
Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP (berdasarkan Permendikbud 81A lampiran IV)
Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut.
  1. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
  2. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
  3. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
  4. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
  5. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
  6. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
  7. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
  8. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik.
  9. Keterkaitan dan keterpaduan.
  10. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
  11. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (Inilah yang mendukung untuk mengarahkan generasi Z dalam dunia digitalnya)
  12. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. (Inilah yang mendukung untuk mengarahkan generasi Z dalam dunia digitalnya)
Hal yang penting dalam pembelajaran adalah materi yang disampaikan harus meliputi: data/fakta, konsep, prinsip, prosedur dan nilai sikap bagi peserta didik, maka seorang guru sangat perluuntuk menyusunya berupa RPP.
Untuk lebih jelasnya saya sediakan contoh RPP beberapa mata pelajaran SMA, format RPP di bawah ini berlaku juga untuk semua jenjang dan mapel-mapel lainnya. Semoga bermanfaat.

Silabus Kurikulum 2013 untuk SMA

(Silakan Unduh) Silabus Kurikulum 2013 untuk SMA


Akhirnya saya dapat kiriman dari kang Rudiyansyah yang isinya berupa Silabus, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 untuk SMA. Meskipun isi ada beberapa versi perubahan isi silabus pada beberapa mata pelajaran pula.
Bagi Bapak/Ibu Guru SMA ada baiknya untuk mengunduh dokumen-dokumen di bawah ini yang berkaitan dengan kurikulum 2013. Semoga kita dapat gambaran awal mengenai wujud kurikulum 2013.
Mohon maaf tidak semua saya lampirkan, karena sayapun menerimanya hanya seperti itu, semoga tidak ada perubahan atau versi terbaru adalam wakt singkat ini dan semoga bermangfaat.

HASIL UHB KELAS XI MIPA 2 TGL 01/02/2024

  PELAJARAN MATEMATIKA